Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua nikmat yang banyak orang tertipu dan merugi pada keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari dalam Kitab Ar-Riqaq)
Betapa pentingnya waktu, sampai-sampai Allah bersumpah dengan waktu dalam banyak ayat Al-Qur’an. Diantaranya Allah bersumpah demi waktu malam, waktu dhuha, waktu siang, dan waktu ashar. Waktu adalah nikmat yang sangat besar.
Begitu pula kesehatan. Banyak orang baru merasakan nikmatnya sehat ketika tertimpa penyakit. Untuk berobat mereka pun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, bahkan bisa mencapai jutaan atau milyaran rupiah.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, diantara perkara yang sering dilupakan orang adalah bahwa usia yang kita jalani ini perlahan tapi pasti sedang menuju gerbang kematian. Kematian yang akan mengantarkan kita kepada alam akhirat. Alam dimana akan dibalas kebaikan dan keburukan manusia ketika hidup di dunia. Itu artinya, setiap hari berlalu maka berlalu pulalah sebagian dari episode kehidupan kita di alam dunia ini.
Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan, “Wahai anak Adam, sesungguhnya kamu ini adalah kumpulan hari-hari. Setiap kali hari berlalu maka ketika itu lenyaplah sebagian dari dirimu.”
Hari ini kita masih bernafas, jantung kita masih berdetak, mata kita masih melihat, pendengaran kita masih bisa menyimak, dan hati kita masih bisa berfikir. Adapun esok hari, kita tidak mengerti apakah usia ini masih ataukah berhenti?
Tsabit Al-Bunani rahimahullah berkata, “Beruntunglah orang yang banyak-banyak mengingat kematian. Karena tidaklah seorang memperbanyak mengingat kematian kecuali akan tampak buahnya di dalam amalnya.”
Oleh sebab itu setiap hari di dalam sholat, kita membaca ayat dalam al-fatihah yang bunyinya ‘maaliki yaumid diin’ ; [Allah] Yang merajai hari pembalasan. Karena di dalam ayat ini terkandung dzikrul maut; mengingat kematian.
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pun telah memerintahkan kita untuk banyak mengingat kematian. Kematian yang akan mengakhiri segala perburuan kita terhadap kesenangan dan perhiasan dunia. Kematian yang akan menyudahi perlombaan kita dalam mengejar kemegahan dan kemewahan. Kematian yang akan memisahkan kita dengan harta dan keturunan.
Apa yang sudah anda siapkan untuk hari esok?
Apa yang sudah kita kumpulkan untuk menghadap kepada Rabb alam semesta?
Sudahkah kita bekali diri dengan iman dan takwa?
Sudahkah kita hiasi nafas dan detak jantung kita dengan dzikir dan taubat kepada-Nya?
Ataukah kita kotori nurani ini dengan tumpukan dosa dan limbah maksiat?
Ataukah kita warnai lembaran catatan amal kita dengan bid’ah dan kemunafikan?
Kapankah kita mau sadar?!